“Hoi, bocah. Ngapain kamu ikut-ikutan? Jangan main-main di sini!” bentak salah seorang prajurit.
“Tapi.. Saya ingin ikut berperang,” jawab Daud kaget.
“Halah, ini hanya untuk 18+ tahun ke atas. Pulang sana ke ibu bapakmu !!” kata prajurit itu.
Daud muda pun jadi sedih dibuatnya. Ia tidak peduli. Tanpa registrasi pun ia tetap nekat pergi ke medan perang.
Namun, tanpa dukungan ‘pasukan pembasmi Goliath’, ia tidak mendapatkan alat-alat perang yang dibutuhkan. Jadilah ia termenung seorang diri bersama si Dombi yg menemani.
Akibat ulah Raksasa Goliath, masa-masa kecil Daud muda dan teman-teman yang seusia dengannya seolah-olah hilang ditelan zaman. Lahan-lahan tempat ia menghabiskan waktu bersama mulai menyempit akibat pembangunan, tanaman-tanaman mulai mati, aliran-aliaran air sungai tersendat, debit air sungai mulai berkurang, dunia dilanda kekeringan.
Dulu di sela-sela menggembala domba, ia suka bereksperimen. Tongkat yang dibawanya untuk menggiring domba ia ubah menjadi sebuah ketapel untuk mengusir hewan-hewan buas yang keluar dari dalam hutan.
Dan tiba-tiba ia pun mendapatkan sebuah ide.. sebuah “Ketapel”.. itulah jawabannya!!!
.. to be continued. Insya Allah!
0 comments :
Posting Komentar