Ketapel Daud #4th


“Matahari bumi lebih muda dan terang. Sel-sel tubuhmu menyerap total radiasinya, memperkuat otot-ototmu, kulitmu, dan inderamu..

Kau akan memberikan orang-orang di bumi tekad untuk maju. Mereka akan berlomba di belakangmu, mereka akan tersandung, mereka akan jatuh. Namun jika saatnya tiba, mereka akan bergabung denganmu ketika matahari terbit.”  ~ Man of Steel ~

---

Daud terbangun dari mimpinya, sinar matahari pagi mulai menerpa wajahnya. Rasa sakit di sekujur tubuhnya telah menghilang. Sinar matahari pagi dengan cara yang kurang dimengertinya telah memulihkan luka-luka yang dideritanya. Di sampinya Sang Singa telah terbujur kaku akibat pertempuran semalam.

Tak terasa matahari telah naik melewati waktu dhuha (sekitar jam 10 pagi). Tapi jangan ditanya kapan sholat subuh. Belum ada perintah Isra’ Mi’raj (sholat 5 waktu) pada waktu itu. Bahkan Nabi Muhammad pun belum diutus. 

Pada hakikatnya semua nabi dan rasul diutus ke dunia dengan membawa agama Tauhid. Yang membedakannya adalah syari’at yang diembannya. Jadi kita anggap saja sholat subuh belum ada.. haha!

Celakanya, terik matahari mengingatkannya bahwa seharusnya peperangan telah dimulai sejak pagi-pagi buta. Alangkah terkejutnya ia mendapati hal itu. Ia segera bergegas, berlari sekuat tenaga menuju medan perang.

--


Sementara itu telah terjadi pertempuran besar-besaran di medan perang. Pasukan Goliath menghujani pasukan Thalut dengan serangan membabi buta. Pertempuran berdarah telah menelan banyak korban yang berjatuhan dari kubu Thalut. Sebuah pertempuran yang sangat tidak seimbang.

Sementara itu dari atas bukit Daud mengamati dari kejauhan. Oh tidak, pasukan Thalut berada dalam keadaan terjepit. Ia bergegas turun tangan menuju medan perang. Ia datang bak pahlawan kesiangan.
Alangkah terkejutnya ia mendapati bahwa tidak ada satupun prajurit yang menganggapnya sebagai sebuah ancaman yang patut diperhitungkan.

Dengan cara yang sempurna cerita ini tiba-tiba memaparkan kisah kepahlawanan yang memunculkan sosok superhero baru, The Invisible Man.. alias manusia yang tak terlihat.. atau bisa juga manusia yang tak dianggap .. (tergantung persepsi masing-masing).

Terkadang Allah bekerja dg cara yang tak dimengerti manusia. Memberikan kita pelajaran berharga bahwa ternyata kendali bukan berada di tangan manusia termasuk atas pikirannya sendiri. 

Dalam keadaan serba kekurangan Daud menyelinap ke tengah-tengah pertempuran tanpa hambatan. Raksasa Goliath yang merasa berada di puncak kemenangan, tertawa kegirangan. Raksasa Goliath dibutakan oleh kesombongannya sendiri. Ia pikir tidak ada lagi yg bisa mengalahkannya.

Dengan langkah terseok-seok Daud mendekati Goliath. Dalam tempo sepersekian detik, tepat pada saat Goliath lengah, ia lesatkan peluru ketapelnya tanpa keraguan, tepat mengenai sebelah mata Goliath.

“Aaaarrggghhhh..” teriakan Goliath menimbulkan kegemparan di medan peperangan.

Goliath kehilangan keseimbangan, tubuhnya goyah.. tiba-tiba kakinya tersandung bebatuan. Sebuah efek beruntun yang mengejutkan, tubuhnya ambruk, kepalanya membentur bebatuan, darah pun berceceran. Goliath berhasil dikalahkan!

Begitu terkejutnya para pasukan perang. Pasukan Goliath yang kehilangan arah karena tidak adanya komando, akhirnya berhasil dikalahkan, dan berhamburan tanpa kejelasan.

Allah telah menyelamatkan Bani Israel dan (sekali lagi) menjadikan mereka penguasa di muka bumi. Daud tampil sebagai pahlawan, ia pun dinobatkan sebagai Jendral Perang.

Dan yg menarik, Allah telah memberikan mukjizat kepada Nabi Daud untuk dapat melunakkan besi dan membuatnya menjadi baju perang.

“Dan telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu. Maka hendaklah kamu bersyukur.” - Al Anbiya.80
 

Daud pun dikenal sebagai Jendral Perang yang handal dan membantu Thalut memenangkan banyak pertempuran. Sepeninggal Thalut ia pun menggantikan kepemimpinan Thalut.

“Wahai Daud! Sesungguhnya engkau kami jadikan khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yg berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” - Saad.26

- END -


1 comments :