Zaman silih berganti, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seringkali membuat manusia lalai, bahkan ‘melampaui batas’ yang ditetapkan oleh Tuhannya. Sosok manusia, seperti Namrud, Fir’aun, dll boleh jadi telah tiada, namun ketika ide, konsep, dan keyakinan mereka telah mengakar erat secara tersistematis dalam nilai-nilai sosial kemasyarakatan, nah.. semua jadi semakin rumit bagi masing-masing diantara kita.
Sehingga kita tidak bisa menyalahkan sosok perorangan, namun lebih parah lagi sosok-sosok mereka telah bertransformasi menjadi ‘Raksasa’ dengan segala macam sumber dayanya. Dan ini bisa terjadi kepada masing-masing di antara kita, ketika keserakahan terhadap kekayaan menguasai manusia. Nah, ini adalah kisah tentang Raksasa Goliath (Jalut).
Pada zaman itu diutus seorang Nabi kepada Bani Israel yaitu Nabi Samuel. Bani Israel dalam keadaan tertindas oleh kekuasaan Goliath. Maka Bani Israel meminta kepada Nabi Samuel seorang Raja yang bisa memimpin mereka untuk mengalahkan Goliath. Dipilihlah Thalut, yang bukan berasal dari golongan terpandang di masyarakatnya, sehingga banyak terjadi perseteruan-perseteruan di kalangan mereka sendiri.
Dipimpin oleh Thalut, Bani Israel mulai menunjukkan keberaniannya. Genderang perang pun ditabuh. Dilakukan rekrutmen besar-besaran untuk mencari prajurit perang melawan Raksasa Goliath.
Nah, pada saat itu tokoh utama yang kita tunggu-tunggu, Daud muda, seorang bocah kira-kira berumur 16 tahun adalah seorang penggembala domba. Di sela-sela penggembalaannya ia sering termenung seorang diri. Ia prihatin dengan tingkah Goliath yang semakin semena-mena.
Para raksasa seperti Goliath menjadi semakin berkuasa. Mereka menguasai hampir di setiap sumber daya alam yang ada. Sehingga dengan kekuasaannya bisa membeli apa saja yang mereka inginkan.
Para masyarakat kalangan bawah semakin tidak berdaya. Kehidupan semakin sulit, sehingga mereka rela menjual diri hanya untuk sekedar bisa bertahan hidup agar diperas lagi keesokan harinya.
Di tengah-tengah himpitan hidup yang semakin berat, masih ada juga yang memberikan angin kesejukan. Daud muda dikenal sebagai seorang penggembala yang pandai bersyair, sebagai wujud syukurnya kepada Allah SWT.
Syair-syairnya bagaikan oase di tengah padang pasir, memberikan kesegaran bagi siapapun yg mendengarnya. Mereka pun berbunga-bunga dibuatnya.. haha!
..to be continued. Insya Allah!
0 comments :
Posting Komentar