Inilah yang membuat menarik. Para Engineer dibidang aerodinamika dan Ilmuwan berfikir keras, merancang baling baling yang mulai berputar di angin yang lemah.
Ricky Elson (35 tahun) beserta tim dari LAN melakukan riset tentang tenaga angin untuk dijadikan sumber listrik. Lantas pemilik 14 paten penemuan di Jepang tersebut mendirikan pusat riset untuk pengembangan tenaga angin bernama Lentera Angin Nusantara (LAN) yang bertempat di Dusun Lembur Tengah, Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Di sinilah Ricky bersama timnya meneliti tenaga angin untuk dijadikan sumber listrik. Tujuannya sederhana, agar seluruh bagian Indonesia terang benderang pada malam hari.
Selama beberapa tahun terakhir, Ricky yang empat belas tahun tinggal di Jepang untuk kuliah dan bekerja ini serius mengembangkan micro wind turbin atau pembangkit listrik tenaga angin berskala mikro. Skala mikro sengaja dipilih karena cocok untuk kondisi geografis dan angin di Indonesia. Selain itu juga mudah dipasang di berbagai pelosok tanah air yang belum tersentuh listrik.
Kincir angin yang diteliti oleh LAN sudah diaplikasikan di empat daerah di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur yaitu Kamanggi, Kaligi, Palihi, dan Tanah Rara. Tentu saja, cita-cita Ricky dan teman-teman dari LAN untuk menerangi seluruh pelosok nusantara dengan kincir angin buatan bangsa sendiri belum berakhir.
Kami tak ingin menyesal dihadapan anak cucu kami kelak, karna tak berupaya maksimal dalam mewariskan semangat menjaga dan merawat bumi dengan mengembangkan dan menerapkan Teknologi ramah Lingkungan untuk penyelesaian masalah kehidupan manusia. Karna bagi kami "Mengetahui adalah awal jatuhnya Tanggung Jawab, di pundak kami".
Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Kendaraan Listrik hanyalah beberapa contoh kecil. Tentu juga banyak yg bilang teknologi ini sudah lama dan sangat maju di Eropa sana. Ya, benar, Bahkan di China juga. Namun kami tak ingin hanya menjadi Konsumen Teknologi. Kami ingin menjadi bagian dalam mewujudkan Peradaban Teknologi Ramah Lingkungan ini. Untuk anak cucu kami Kelak. Untuk Negri kami.
---------------------------
SELO, Electric Car
---------------------------
Selo adalah mobil listrik sport generasi kedua setelah Tucuxi, yang digagas oleh Menteri Negara BUMN petahana, Dahlan Iskan bersama tim Putra Petir. Bersama mobil listrik lain berjenis minibus, bus dan sedan, Selo dipersiapkan untuk dipertunjukkan di KTT APEC di Bali, 5-6 Oktober 2013. Jika Tucuxi, mobil listrik sport generasi pertama, terlihat seperti Ferrari, Selo dilihat orang seperti Lamborghini.
Asal kata Selo diambil dari bahasa Jawa yang berarti batu. Belum jelas motif pemilihan nama tersebut, akan tetapi setelah Tucuxi, generasi kedua mobil listrik memilih nama yang lebih Indonesia, seperti Selo, Gendhis, dan lain-lain. Dalam buku Electric Car Made in Indonesia, Karya Pandawa Putra Petir, tidak banyak disebutkan keterangan mengenai mobil Selo ini.
Namun buku itu menulis Ki Ageng Selo dalam mitos Jawa memiliki beragam kesaktian, termasuk menangkap petir dan memanfaatkannya sesuai keinginan. Itu pula yang sepertinya ingin dilakukan mobil sport listrik Selo. Menggunakan tenaga listrik, mobil ini ingin berlari kencang.
Karena itu ketika Dahlan Iskan membawa Ricky Elson dari Jepang untuk membuat prototype mobil listrik Selo, masyarakat banyak yang meminta Selo dijadikan mobnas. Ibarat orang kehausan di padang pasir di iming imingi sebotol air. Tidak mengherankan ketika selo diminati investor asing dan akan dikembangkan di Malaysia maka banyak yang protes menghujat pemerintah.
------------------------------------------------
KONSEP DASAR MOBIL LISTRIK
------------------------------------------------
Mobil listrik adalah mobil yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya. Menurut Internatonal Standard (ISO 8713:2002) Mobil Listik dikenal dalam istilah Electric road vehicles yang di Amerika dikembangkan menjadi dua (2) jenis, diantaranya ; Zero Emission Vehicles (ZEV) dan Low Emission Vehicles (LEV).
Mobil listrik yang di kategorikan menjadi ZEV adalah Mobil Batterai (Battery Operate) dan Mobil Fuel cell. Sedangkan yang dikategorikan menjadi LEV adalah mobil yang sistem penggeraknya memadukan antara convensional engine dengan motor listrik (mobil Hbrida).
Berbagai teknologi yang berkembang terkait dengan mobil listrik ini, dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :
1. Mobil Listrik “Batterai Operate” Mobil listrik jenis ini mengandalkan batterai sebagai sumber energi untuk menggerakkan kendaraan. Bagian yang sangat penting pada mobil listrik jenis ini ada 5 bagian : 1). Motor listrik. 2). Batterai (AKI). 3). Charger (Alat pengisian ulang energi listrik pada AKI). 4). Sistem Kondali (Controller). 5). Managemen Energi (EMS) atau Energy managemen System.
2. Mobil Hybrid Teknologi. Mobil hybrid yang dipopulerkan oleh Toyota dan Hondaini, sebagai solusi menghemat BBM dan mengatasi pencemaran lingkungan. Cara kerja mesin listrik dengan prinsip regenerative (isi ulang/recharging saat kendaraan sedang beroperasi) pada mesin hybrid, berbeda dengan mobil tenaga listrik penuh. Mobil tersebut tidak bisa mengisi ulang listriknya. Bila listriknya habis, Batterai/aki harus di-charge secara khusus dengan waktu 8 hingga 12 jam (untuk teknologi charger onboard).
Khusus mesin hybrid, mesin listriknya bisa mengisi ulang ke aki dengan memanfaatkan kinetic energy saat mengerem (regenerative brakeing). Bahkan sebagian energi mesin dari mesin bensin/solar/bio fuel saat berjalan listriknya bisa disalurkan untuk mengisi batterai/aki.
Dengan sistem operasi seperti ini maka akan terjadi penghematan BBM. Di Kota Tokyo Jepang, truk dan bus sudah banyak yang memakai tenaga mesin system hybrid karena dinilai amat efisien/hemat BBM dan mengurangi polusi. Jenis mesin hybrid secara umum ada yang memakai sistem paralel dan sistem seri, namun yang paling umum adalah parallel.
Mesin listrik pada kendaran hybrid sebenarnya hanyalah sebagai penunjang atau bisa disebut booster, pada mesin utama yang memakai bensin ataupun solar. Mesin listrik yang kecil pada kendaraan jenis hybrid tak akan kuat menjalankan mobil secara normal. Perkembangan teknologi mesin hybrid memang kini semakin pesat. Begitu pula dalam pengisian ulang listriknya yang semakin canggih, cepat, dan tenaga mesin listriknya semakin besar.
3. Mobil Surya “Solar Car”. Mobil tenaga surya atau tenaga matahari, adalah jenis kendaraan listrik yang menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energinya. Energi matahari ditangkap dengan menggunakan panel cell surya kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk memutar roda.
Agar dapat digunakan secara stabil maka pada mobil surya dilengkapi dengan tempat penyimpanan energy (energy storage) umumnya digunakan accu/batterai. Dilengkapai dengan alat control pengatur kecepatan maka mobil ini dapat melaju sesuai dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan yang dirancang.Di Indonesia berkisar 12 tahun yang lalu mobil surya ini dikembangkan oleh mahasiswa ITS Surabaya.
4. Mobil Fuel Cell. Fuel Cell adalah sebuah terobosan teknologi yang dilakukan oleh kalangan ilimuan dan industri mobil untuk mencari sumber energi alternatif penggerak mesin. Dan salah satu pilihan terkuat adalah bahan bakar hidrogen, dipilihnya hydrogen karena dianggap memenuhi dua alasan utama, yakni karena hidrogen ramah lingkungan. Gas buang hasil pembakaran hidrogen sama sekali tidak mencemari lingkungan. Alasan kedua, karena secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah besar hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi. Hidrogen secara ekonomis dapat diperoleh dengan murah.
Siklus air juga memungkinkan hidrogen tersedia dalam jangka panjang. Hidrogen merupakan salah satu pilihan kuat sebagai bahan bakar mobil masa datang, menggantikan peran bahan bakar minyak (BBM) yang tingkat polusinya tinggi dan makin tipis ketersediaannya di alam. Hidrogen bisa diperoleh dengan cara melalui proses meng elektrolisa air. Cara ini dianggap tidak mengubah keseimbangan alam, sangat simpel, efektif dan bersih. Yakni dengan teknik elektrolisa air dalam jumlah besar dengan menggunakan tenaga listrik.
Caranya dua elektroda dibenamkan ke dalam bak berisi air, untuk memancing hidrogen. Ion-ion hidrogen yang bermuatan positif (kation) berkumpul di sekitar katoda negatif. Sedangkan ion-ion oksigen (anion) dikumpulkan menuju anoda positif. Dengan begitu terbentuklah hidrogen dalam bentuk gas. Setelah hydrogen dalam bentuk gas didapatkan, maka melalui teknologi pembakaran ‘dingin’ di dalam sebuah sel listrik, yang hasilnya berupa tenaga listrik untuk menggerakkan mobil.
Sekian. Mudah-mudahan bermanfaat. Wassalam.