NATUNA

Manusia bijak akan mampu membaca tanda-tanda alam untuk membantu kehidupannya. Demikian juga nelayan di pulau Natuna dan sekitarnya..

Koleksi eBooks

Area download eBooks pilihan yang tersedia dalam bahasa Indonesia..

Sejarah Syiah dalam Perang Shiffin

Pemahaman SYIAH sendiri mulai berhembus pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Terjadi fitnah besar-besaran di dalam tubuh umat Islam..

Peta Pembangkit Listrik

Kaum Muslim bersekutu dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api. Kata api pengertiannya mencakup sumber energi, termasuk listrik..

Keadilan Islam

Pada dasarnya, hukum punya tujuan yang sangat mulia, yaitu untuk menjaga manusia dari berbagai kedzaliman, dan memastikan setiap manusia mendapatkan balasan..

G.O.D (Gold, Oil, and Diamonds)

Di era pengetahuan penting bagi kita mengetahui dasar-dasar yang membentuk perekonomian kita (dan dunia). Sejak berabad-abad lamanya emas telah digunakan oleh berbagai bangsa..

Riset Kanker dan Kontroversinya

Warsito mempelajari fungsi gelombang listrik untuk diagnosis dan terapi. Dia tahu, sebuah sel punya gelombang listrik tertentu. Itu bisa berinteraksi dengan gelombang listrik yang dipaparkan padanya..

Potensi Manusia & 100% Kesungguhannya!


Dahulu kala manusia purba hidup dengan penuh keterbatasan, peralatan yang digunakan pun masih sangat sederhana. Tetapi seiring berjalannya waktu, manusia mempunyai keinginan untuk membuat teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan manusia. Manusia pun mulai belajar dari alam.


Dari melihat “burung” manusia membuat pesawat terbang, dari “sarang lebah” manusia membuat gedung-gedung bertingkat. Dari “capung” manusia membuat helikopter. Dari “ular” manusia membuat rangkaian kereta api.
Dikarenakan manusia mau terus belajar, manusia akhirnya bisa meraih mimpi-mimpi yang mustahil sekalipun di masa lampau.
-    mimpi untuk terbang,
-    mimpi untuk bergerak secepat suara
-    mimpi untuk saling berkomukasi di belahan bumi lain,
Dahulu kala, orang-orang yang punya impian seperti itu akan ditertawakan.
Tetapi sekarang, hal-hal yang dulu dianggap mimpi belaka telah menjadi kenyataan. Dengan pesawat terbang akhirnya manusia bisa terbang, , dengan telepon manusia bisa berkomunikasi dengan siapa pun di belahan bumi manapun, manusia juga telah bisa menciptakan pesawat berkecepatan supersonik. Dahulu, perjalanan dari pulau ke pulau, memerlukan waktu yang sangat lama, berhari-hari bahkan berbulan-bulan, tetapi dengan adanya pesawat terbang dalam hitungan jam pun sudah bisa sampai tujuan. Untuk komunikasi dengan surat pun butuh waktu lama, tetapi dengan teknologi telepon atau internet, masalah itu bisa diatasi. Seolah-olah manusia zaman ini telah bisa mengakali waktu.
Semua kesuksesan2 yang diraih oleh manusia itu hanya bisa diraih dengan belajar. Dan Pada hakikatnya Allah lah yang akan mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui..
“Allah mengajarkan manusia melalui perantara kalam, apa2 yang manusia tidak ketahui…” (QS 96:4-5)
Semua kesuksesan yang diraih manusia itu, tak terlepas dari potensi luar biasa yang diberikan oleh Sang Pencipta, Allah SWT.. yaitu Akal,  Jasmani &  Rohani (qolbu)
Potensi ini ada di dalam diri setiap manusia sejak ia dilahirkan. Ada akal (otak) untuk berfikir, ada mata & telinga untuk mengamati, kaki & tangan untuk bekerja. Semua itu Adalah nilai lebih manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain..
Potensi lain yang tak kalah penting adalah alam. Alam ini lah yang menginspirasi manusia untuk menciptakan teknologi-teknologi canggih di zaman modern ini.. Allah menciptakan alam dengan penuh keteraturan dan keseimbangan, dan di setiap sudutnya ada banyak pembelajaran..
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu dihidupkan- Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam- macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti(QS 2: 164)
Jika kita melihat alam Indonesia raya yang konon kata nya kaya raya, subur, makmur, gemah ripah loh jinawi tentu saja patut disukuri. Artinya Indonesia punya nilai lebih jika dibandingkan negara-negara lain.
Tetapi yang harus sama-sama kita jawab adalah, kenapa dalam realita nya saat ini, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang tertinggal dibanding negara2 lain?? (dalam banyak hal bahkan)
Bisa jadi jawaban nya adalah kita belum menggunakan potensi yang diberikan sesuai dengan fitrahnya… Manusia diberi Akal oleh Allah untuk berfikir, dari pikirian2 itu manusia mulai bermimpi, belajar dan merencanakan, dari rencana-rencana yang dibuat itu manusia merealisasikan dengan tindakan. Awalnya gagal mungkin.. Tapi habis itu sukses pasti bisa diraih..
Thomas Alva edison dengan “bola lampu” nya, Steve Jobs dengan “Apple” nya, Bill Gates dengan “Microsoft”nya, itu adalah contoh kisah-kisah sukses, walaupun diawali dari serakaian kegagalan.
Sampe sini emang gak ada masalah.
Masalahnya adalah, mau kita arahkan kemana kesuksesan itu? kesuksesan seperti apa yang ingin kita peroleh?
Sebagai seorang muslim yang punya keyakinan, yang punya pedoman hidup, apakah kesuksesan duniawi saja yang mau kita raih?
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.. (QS 28:77)
Manusia berusaha mati-matian meraih kesuksesan duniawi, sukses kuliah, sukses kerja, sukses berkeluarga, tetapi setelah tercapai mereka lupa bahwa sesukses apapun cita-cita yang mereka raih, ujung-ujungnya adalah kematian.. kehidupan akhirat setelah kematian inilah yang sering kita lupakan..
Padahal, telah banyak cerita-cerita sejarah yang mengisahkan peradaban maju suatu kaum, artinya sukses dunia tetapi justru dimusnahkan oleh Allah. Dikarenakan Manusia zaman ini lama-lama mulai menjauh dari bimbingan wahyu (Qur’an). Hal itu seharusnya menjadi pelajaran buat kita di masa kini.
Seperti kisah Firaun di zaman Nabi Musa, padahal peradaban saat itu telah maju, konon katanya di zaman itu Firaun telah bisa membuat saluran irigasi yang sangat canggih dari Sungai Nil untuk menghidupi rakyatnya. Masyarakatnya pun makmur, tetapi akhirnya Firaun dan pengikutnya ditenggelamkan di laut Merah. Begitu pula kisah Raja Namrud, dia adalah Raja yang ahli di bidang Arsitektur, di zaman itu pulalah gedung pencakar langit pertama di dunia dibangun. Karya Arsitektur nya yang terkenal adalah Babylonia Tower. Tetapi berakhir dengan diutusnya nabi Ibrahim. Begitu pula kisah Jepang yang belum lama ini diguncang Tsunami. Padahal Jepang adalah negara yang memiliki teknologi pendeteksi Tsunami tercanggih di dunia.
Allah menciptakan manusia di sertai dengan “buku manual” nya, yaitu Al Qur’an.. Allah lah yang tahu apa yang terbaik bagi manusia. Ketika hidup manusia senantiasa dibimbing oleh wahyu, maka akan tercipta keseimbangan antara manusia dan alam. Dan Allah pun akan memberikan rezeki yang melimpah bagi manusia dari atas langit maupun di bumi. Seperti kisah peradaban nabi Sulaiman,  kisah Dzulkarnain, dan kisah kejayaan Islam di masa lalu..
Masalahnya, sudahkah Qur’an menjadi pedoman hidup kita?? Apakah kita mau sejarah terulang kembali?? Tentunya diri harus mau berubah, peru

bahan itu harus dimulai dr diri sendiri sesuai dengan tuntunan Ilahi, sama-sama dibimbing seperti hal nya dulu para sahabat yang senantiasa dibimbing oleh Rasulullah SAW.

Dan tidak lupa 1 hal lagi yg paling penting adalah doa yang sungguh-sungguh. Harus dengan 100% keyakinan tanpa keraguan..
Karena Allah hanya akan mengabulkan doa orang-orang yang yakin saja. Jangan ada keraguan walau hanya sedikit, karena bisa fatal akibatnya. Insya Allah kesuksesan hidup sejati bisa kita peroleh.
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS 2:201)

Mahakarya Namrudz, dari Babylonia Tower hingga Horoscope

Namrudz (lk. 2275 SM – 1943 SM) sering pula disebut sebagai Nimrodz, yang memiliki gelar The Mighty Hunter karena keahliannya memburu. Selain itu, Namrudz juga digelari Dewa Bacchus dan juga Dewa Matahari. Pada zamannya, Namrudz merupakan seorang raja yang cerdas, namun kecerdasannya itu membuatnya bersikap sombong dan mengaku sebagai tuhan. Namrudz sendiri merupakan kata jamak yang memiliki arti “Mari memberontak”. Namanya tercatat dalam Taurat, Injil dan Al-Quran.

Raja Namrudz adalah anak dari Kusyi (Kush), cucu Nuh. Ibunya bernama Semiramis. Namrudz tumbuh menjadi manusia yang gagah dan tampan yang disukasi banyak wanita. Bahkan Ibunya sendiri pun menyukai Namrudz. Sehingga inilah peristiwa incest pertama yang tercatat dalam sejarah umat manusia.

Ia juga adalah seorang Raja yang ahli di bidang matematika & astronomi. Dalam Wikipedia berbahasa Malaysia disebutkan jika Namrudz-lah yang konon menemukan sistem sexagesimal yang membagi sebuah lingkaran ke dalam 360 derajat. Selain itu dia juga menetapkan bahwa satu hari terbagi 24 jam, lalu setiap jam terdiri dari 60 menit, dan 1 menit merupakan 60 detik.Namrudz pula yang konon menyatakan pertama kalinya bahwa permulaan hari adalah selepas tengah malam, bukan saat matahari terbenamseperti kepercayaan sebelumnya. Kesukaan Namrudz kepada angka-angka dan geometri membuatnya sering mencoret-coret rancangan jembatan, bangunan besar, kuil, dan juga menara. Sistem irigasi di lembah Tigris dan Eufrat, serta penggunaan tanah liat yang dibakar dan dibentuk menjadi kotak-kotak yang kini dikenal sebagai batu bata juga berasal dari Namrudz. Bahkan pencakar langit pertama di dunia, Menara Babil atau Babel (Babylonia Tower), juga dibuat olehnya.

Namrudz juga suka mengutak-atik angka dan menghubungkannya dengan gerakan bintang dan planet sehingga menghasilkan apa yang kita kenal sekarang sebagai Horoskop dan Palsmistry (Rajah Tangan). Hal ini sangat masuk akal disebabkan para penasehat Namrudz merupakan para penyihir Kabbalah. Sayangnya, disebabkan itu semua, Namrudz merasa menjadi tuhan dan bertindak sesuka hatinya. Pada suatu malam, Raja Namrudz bermimpi melihat bintang yang terbit dari barat yang sinarnya sangat cemerlang. Ketika bintang itu sampai di tengah angkasa, cahayanya menerangi seluruh bumi seperti pagi hari yang indah. Raja Namrudz terbangun dan segera memanggil salah seorang pendeta terbaiknya yang menjadi penasehat utama. Sang penasehat menyatakan, mimpi itu merupakan pertanda akan datang seseorang lelaki yang perkasa yang akan sanggup menumbangkan kerajaan besar Raja Namrudz. Setelah itu Namrudz gelisah bukan kepalang dan mengerahkan para tentaranyauntuk mengepung daerah Faddam A’ram, tempat yang dikatakan penasehatnya akan lahir seorang penentang Namrudz. Walau telah mengerahkan banyak tentara, namun kita semua mafhum jika Ibrahim lahir dan besar dengan selamat. Kisah selanjutnya sudah banyak diketahui. 

Singkat cerita, Ibrahim pun dibakar hidup-hidup. Ajaibnya, Ibrahim tidak luka sedikit pun, pakaiannya utuh, dan dia sama sekali tidak merasa kesakitan. Hal ini mulai membuat goyah banyak orang. Bahkan anak Namrudz sendiri, Puteri Raziah mengatakan bahwa tuhannya Ibrahim adalah Tuhan yang benar. Apa yang diucapkan Puteri Raziah membuat Namrudz murka. Dia segera memerintahkan tentaranya untuk menceburkan puterinya itu ke dalam api yang masih menyala-nyala. Sesaat sebelum dimasukkan ke api, Puteri Raziah berkata, “Ya Tuhannya Ibrahim, selamatkan aku….” Dia mengucapkan kalimah tauhid. Maka Allah pun menyelamatkannya.

Puteri Raziah selamat dan lari masuk hutan. Raja Namrudz dan bala tentaranya mengejarnya ke hutan. Hal ini tidak disia-siakan Ibrahim, Sarah, dan Luth untuk juga melarikan diri. Beberapa waktu kemudian Namrudz beserta tentaranya kembali dari hutan dengan tangan hampa. Puterinya telah menghilang, demikian pula Ibrahim. Sejak kejadian itu kepercayaan rakyat Babylonia terhadapnya kian goyah. Namrudz kian gelisah dan berjanji akan membunuh tuhannya Ibrahim. Namrudz dan seluruh orang pada zamannya menganggap tuhan bersemayam di atas langit. Untuk membunuh tuhannya Ibrahim, Namrudz menyiapkan sebuah kendaraan yang mampu membawanya ke langit, yakni terdiri dari empat ekor burung besar di mana di tiap burung diikat sebuah tiang yang ujungnya diberi makanan agar burung-burung tersebut mau terbang tinggi. Dalam rencananya, Namrudz akan memanah tuhannya Ibrahim setibanya di atas nanti. Usahanya tentu saja gagal. Bukannya sadar, Namrudz malah kian murka. Dikumpulkannya seluruh tentara kerajaan Babylonia di suatu tempat untuk berperang melawan tuhannya Ibrahim. Semua senjata yang paling canggih dibawa serta. Jumlahnya mencapai 700.000 penunggang kuda lengkap dengan senjatanya. “Hai tuhannya Ibrahim! Jika kamu berani, hadapilah aku dan tentaraku ini!” tantang Namrudz ke atas langit. 

Tantangan Namrudz segera mendapat jawaban. Dari kejauhan Namrudz dan ribuan tentaranya melihat bayangan hitam menghampiri mereka dengan cepat. Bayangan itu sangat besar menutupi langit dan pemandangan ke depan. Bunyinya begitu mengerikan. Bayangan hitam itu ternyata jutaan ekor nyamuk yang dikirim Allah untuk menghadapi Namrudz dan tentaranya. Tentara Namrudz pun habis. Sedangkan Namrudz sendiri masih di beri waktu tiga hari untuk bertobat. Seekor nyamuk terus mengitarinya selama itu. Lewat tiga hari Namrudz tidak juga bertobat, akhirnya seekor nyamuk masuk kedalam kepala Namrudz lewat lubang hidungnya dan menggerogoti otaknya selama 40 hari hingga dia menemui ajal.

Peristiwa sejarah tersebut bisa menjadi pelajaran bagi manusia di zaman ini, bahwa kecedasan akal & sekuat apapun usaha kita untuk meraih kesuksesan hidup, tidak akan ada maknanya jika tidak ada unsur spiritualitas, yaitu memurnikan ke-Tauhid-an kepada Allah SWT dalam segala aspek kehidupan.

Eramuslim Edisi 6, hal 48 
Bisa download DI SINI