NATUNA

Natuna adalah salah satu dari beribu pulau yang berada di propinsi Kepulauan Riau atau pulau yang terletak di paling ujung utara Indonesia. Wilayah Natuna merupakan wilayah kaya minyak, gas dan ikan serta rumah bagi beberapa jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Gugusan kepulauan ini berada di tengah-tengah Laut China Selatan yang memisahkan Semenanjung Malaysia dan Sabah serta Sarawak. Ia terletak lebih kurang 450km di utara pulau Singapura. Pulau terbesar di dalam gugusan kepulauan Natuna adalah Pulau Serindit atau nama lainnya, Pulau Bunguran. Nama yang dikenal internasional bagi Pulau Bunguran ialah ‘Natuna’.


------------  
POTENSI
------------  
Selain letaknya yang strategis, kawasan pulau natuna dan sekitarnya pada hakikatnya dikaruniai serangkaian potensi, dan sumber daya alam yang belum dikelola secara memadai atau ada yang belum sama sekali, yaitu : 

* Sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton pertahun dengan total pemanfaatan hanya 36%, yang hanya sekitar 4,3% oleh kabupaten natuna. 
  
* Pertanian dan perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit, dan cengkeh.  

* Objek wisata: bahari (pantai, pulau selam), gunung, air terjun, gua, dan budidaya.

* Ladang gas D-Alpha yg terletak 225km di sebelah utara natuna (ZEE), dengan total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu sumber terbesar di ASIA.


 
Di bawah konsep undang-undang antarabangsa, sebuah wilayah bisa diakui kepemilikannya oleh sebuah kerajaan atau pemerintah melalui empat cara, yaitu perluasan wilayah melalui cara alami (accretion), penyerahan wilayah (cession), penjajahan, dan effective occupation ataupun prescription.

Prescription merujuk kepada tindakan sebuah negara yang mengungkapkan kedaulatan dengan cara melakukan penguasaan ke atas wilayah tertentu tanpa dibantah oleh negara-negara lain.

Indonesia secara resmi memasukkan kepulauan Natuna sebagai wilayahnya pada tahun 1956, setahun sebelum Tanah Melayu (Malaysia) mencapai kemerdekaan dan 6 tahun sebelum berlakunya Konfrontasi Malaysia dengan Indonesia.

Kedaulatan Indonesia ke atasnya telah menciptakan ruang lingkup wilayah Indonesia yang membelah Malaysia menjadi dua bagian. Sehingga kini, kepulauan Natuna kekal sebagai sebuah wilayah Indonesia walaupun yang secara geografinya, kedudukan kepulauan tersebut lebih sejajar dengan kedudukan Malaysia.

Sebelumnya, pada tahun 2014, Jurnal the Diplomat pernah meramalkan kedepannya akan terjadi konflik terbuka antara China dengan Indonesia. Hal itu disebabkan karena negara China mengklaim kepulauan Natuna awalnya dihuni oleh penduduk asli warga China. 

Negara itu bahkan telah memasukkan kepulauan kaya migas dan ikan itu dalam paspor terbaru warganya. China menggambar peta laut Natuna di Laut China Selatan masuk wilayahnya dengan "nine dash line" atau garis terputus.

Sampai saat ini negara China masih mengklaim, bahwa 90 persen lautan China Selatan adalah wilayah kekuasaan negaranya. Akibat dari klaim itu, negara Vietnam, Philipina pun, terkait dalam klaim Kepulauan Spratly.

---------------
LEGENDA
---------------
Menurut legenda, penghuni pertama Pulau Natuna Besar adalah Demang Megat. Alkisah, ada seorang anak yang terbawa hanyut sebatang kayu. Anak itu, menurut kisah, berasal dari Siam (Thailand). Kala itu pulau tersebut belum bernama..

Air laut yang menghanyutkan kayu itu kemudian mendamparkannya di sebuah pulau. Entah atas kekuatan dari mana tiba-tiba anak itu berubah besar dan berbulu. Dialah yang kemudian disebut Demang Megat. 


Oleh Wan Tarhusin, warga Natuna yang mengisahkan legenda itu, Demang Megat juga memiliki kekuatan dan kesaktian.

Demang Megat, yang menjadi penghuni pertama Pulau Natuna Besar itu, kemudian menikah dengan seorang putri Kerajaan Johor bernama Engku Fatimah. Kala itu Engku Fatimah tengah berlayar menuju gugusan Kepulauan Natuna dan kemudian mendarat di pantai Pulau Natuna Besar. 

Di bawah sebuah pohon besar bernama bungur di pulau itulah Engku Fatimah bertemu dengan Demang Megat. Karena saling terpikat, mereka kemudian menikah dan tinggal di pulau itu.

Dari nama pohon tempat pertemuan antara Engku Fatimah dan Demang Megat itulah tanah atau pulau itu kemudian disebut Bunguran. Pernikahan itu berjalan langgeng dan merupakan berkah bagi Engku Fatimah.

Sebelumnya ia telah 40 kali menikah (waduuh), tetapi tak berapa lama setelah menikah suaminya selalu meninggal. Hanya bersama Demang Megat pernikahan Engku Fatimah bisa langgeng. 

Oleh Kerajaan Johor, Demang Megat kemudian digelari Datuk Kaya. ”Gelar itu diberikan untuk yang pertama kalinya, dan gelar itu merupakan gelar tertinggi.

--------------------------------
MISTERI GUNUNG RANAI
--------------------------------  
Manusia bijak akan mampu membaca tanda-tanda alam untuk membantu kehidupannya. Demikian juga nelayan di pulau Natuna dan sekitarnya akan memanfaatkan tuah dari Gunung Ranai.

Gunung yang memiliki ketinggian 1.035 di atas permukaan laut itu berada di pulau Ranai namun demikian menjadi pedoman bagi nelayan untuk berlayar. Sama halnya dengan petani tradisional yang berpedoman pada bintang di langit untuk memulai cocok tanam.


Bila puncak gunung Ranai sedang diselimuti awan tebal, maka masyarakat setempat yang mayoritas nelayan tidak akan melaut. Masyarakat percaya, apabila puncak gunung diselimuti awan tebal, maka perairan laut Natuna sedang tidak bersahabat. Hujan lebat, gelombang besar.

Jika Gunung Ranai tampak ada langit yang cerah tanpa awan, pertanda laut sedang menyambut para nelayan untuk menangkap ikan maupun berlayar.

Walau gunung ini tergolong tidak tinggi, tapi karena posisinya berada di tengah laut maka hempasan angin sangat kuat, terasa melebihi ketika mendaki gunung diatas 3.000 meter. Belum lagi kabut tebal dan angin dahsyat menerjang gunung Ranai, maka pendaki harus waspada dan mempersiapkan tenda untuk menginap. Gawat dan penuh tantangan.

Pernah tersiar kabar disaaat Latihan Defence Cooperation Agreement (DCA) serta Kunjungan Panglima Jendral Sutanto ke natuna berapa tahun lalu. Ada sebuah Fenomenal yang terjadi di Natuna dari pantauan Udara mengunakan Pesawat menyebutkan dari udara Alam Natuna sanggat Dipenuhi rumah Penduduk.

Tetapi yang sangat terkejut disaat mendarat di Bandara Auri Ranai sejumlah Petinggi Panglima yang dalam rencana meninjau Lokasi latihan Militer DCA, seakan mimpi saat melihat dari udara, bangunan serta jumlah rumah penduduk tidak tampak pemukiman di darat di sana, melainkan Pepohonan serta kelapa.

Orang bedung, sebutan untuk penghuni alam gaib pulau natuna yang berdasarkan cerita dari masyarakat...

Mereka itu "Orang Balik Gunung", tidak dapat dipastikan keberadaan mereka dengan jelas oleh wartawan dan pencari informasi .. Hanya orang yang beruntung yang dapat melihat ke dalam kota mereka.. yang diceritakan itu lebih maju dari kehidupan pulau Natuna sendiri.

- E.N.D -


0 comments :

Posting Komentar